Pada kesempatan ini saya, Ridwan Nurhadi akan berbagi pengalaman tips wisata murah di Malaysia dan Singapura
ala backpacker. Karena menggunakan prinsip backpacker maka kita harus
menggunakan transportasi yang hemat,
penginapan yang murah dan biaya
makan yang irit. Meski begitu jika
kita merencanakan dengan cermat maka kita tetap dapat menikmati liburan dengan
aman dan nyaman. Berpergian ala backpacker bukan berarti perjalanan kita tak
menyenangkan karena jika kita telah mempersiapkan dengan cermat maka insya
Allah perjalanan kita akan memiliki kesan luar biasa meski dengan biaya murah.
Dalam artikel perjalanan yang saya
buat, saya berusaha menyajikan data valid yang terbaru. Meskipun perjalanan itu
telah saya lakukan beberapa tahun yang lalu namun harga tiket pesawat terbang
saya sajikan dengan harga terbaru. Begitupun dengan harga penginapan, saya akan
mencantumkan biaya up to date. Sehingga memudahkan para backpacker
mengkalkulasi biaya yang dibutuhkan.
Untuk info tiket pesawat dan harga penginapan terbaru klik disini>>
Dulu
kalau ada orang yang main/jalan-jalan ke Singapura diidentikan dengan orang
kaya, orang yang bisa menghabiskan jutaan bahkan puluhan juta hanya untuk
jalan-jalan dan belanja di negeri singa itu. Tapi sekarang pemikiran itu harus
diubah, soalnya ada beberapa tips dan trik “bagaimana bisa keluar negeri ke
Luar Negeri khususnya ke Singapura dan Malaysa dengan biaya murah-meriah”.
Hal
yang paling penting sebelum keluar negeri adalah menyiapkan paspor. Ada baiknya
anda mengurus langsung Paspor tanpa melalui calo, lumayan menghemat biaya. Jika
mengurus sendiri biaya habis Rp. 300.000 tapi kalau lewat calo Rp. 750.000.
Bikin paspor harus bolak balik ke kantor imigrasi jadi pastikan anda
mempersiapkan waktu.
Jika
kalian bermaksud melancong ke singapura dan Malaysia dengan budget minim,
ikutin jejak saya :) jejak
backpacker. Saya melancong di negeri singapura dan malaysia menghabiskan biaya
kira2 sebesar Rp. 2.000.000 sudah termasuk semua (mulai dari tiket bus,pesawat,
kapal laut cepat, penginapan, tiket MRT / kereta subway, kereta monorail,wahana
di sentosa island, makan sampai oleh-oleh) rinciannya akan saya perlihatkan
nanti.
Ada
2 jalur untuk sampai ke singapura, pertama langsung ke singapura lewat bandara
changi yang kedua via batam dulu ( via batam jauh lebih murah). Jalur via batam
ini merupakan jalur utama bagi backpacker soalnya biayanya murah-meriah dan
bisa jalan2 juga di pulau batam (sambil menyelam minum air lah).
Langkah awal bagi orang yang berminat jalan-jalan ke singapura adalah mempelajari tips dan triknya. Yang akan saya sharing adalah jalur via batam (soalnya itu jalur yang telah saya lalui)
Pertama
harus searching tiket pesawat yang murah-meriah (via batam lebih murah). Tiket
ke Batam sebetulnya bisa lebih murah
lagi kalo kita tidak nyewa bagasi dan tidak bayar asuransi (itu pilihan).
Biasanya kalau mau mendapatkan tiket murah airasia harus beli beberapa
minggu/sebulan sebelumnya via internet (bisa dibayar dengan mandiri debit atau
semua kartu kredit) kisaran harganya Rp. 450.000.
Kedua
harus bisa membuat jadwal kegiatan dari keberangkatan sampai kepulangan.
Soalnya kita harus bisa disiplin dengan waktu, hal ini dikarenakan kalau kita
terlambat naik pesawat atau kapal cepat (penyebrangan laut) kita akan
kehilangan uang kita dan kita harus beli tiket pada hari itu juga yang harganya
jauh berlipat-lipat. Oya kita juga harus mempersiapkan segala hal yang
berhubungan dengan administrasi selain Paspor kita butuh NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak). Sekarang pergi ke luar negeri kita tidak usah bayar fiskal kalau kita
punya NPWP. Kalau kita tidak punya NPWP kita harus bayar Rp. 2 juta via udara
dan Rp. 1 Juta via laut.
Hari pertama, Batam
Perjalanan
dari jakarta ke batam hanya memakan waktu 1.5 jam. Sesampainya di Batam kami
menuju Nagoya untuk mencari penginapan disana. Biaya menginap saat itu adalah
Rp. 150 ribu perkamar. Sengaja kami memilih Batam untuk transit sekaligus
jalan-jalan di Batam. Jadi target kami adalah 3 hari 3 negara,
Indonesia-Singapura-Malaysia. Setelah puas berkeliling Nagoya Batam, malamnya
kami beristirahat di hotel dan menanti pagi untuk berangkat ke Singapura.
Paginya
kami naik taksi dengan tarif Flat Rp. 70 ribu. Setelah kita sampai di batam center
ada beberapa jasa / merk kapal cepat yang melayani rute batam-singapore. Dan
ada beberapa tempat keberangkatan di batam dan beberapa tempat pelabuhan di
singapura. Tapi yang saya ambil yaitu kapal cepat namanya Batam Fast dengan
jalur Batam center – Habourfrount (singapore). Harga kapal cepat kalau beli di
bandara itu dengan singapore Dollar SGD 18 x Rp.7.890 = Rp.142.020, tapi harus dibayar dengan dolar
singapura, yang saya dengar kalo dibayar dengan Rupiah harganya menjadi lebih
mahal. Jadi kita harus punya uang dollar singapuranya sebelum kita ke batam
atau singapura. Jadi tukarkan Rupiahnya sebelum pergi. Setelah sampai di Batam
saya langsung pergi ke batam center untuk naik “kapal laut cepat” menuju
singapura.
Selain
diperiksa karcis kita juga harus mendatangi konter fiskal, tapi jangan khawatir
bagi yang sudah punya NPWP tinggal memperlihatkan saja NPWPnya, gratis fiskal.
Setelah itu sewaktu kita mau masuk ke ruang tunggu untuk naik kapal cepat, kita
diperiksa kelengkapan oleh pihak imigrasi batam yaitu paspor dan barang bawaan
kita, setelah itu menunggu kapal laut cepat untuk menyebrang ke singapura.
Perjalanan via laut menggunakan kapal laut cepat itu memakan waktu 1 jam, di
atas kapal kita bisa melihat-lihat pemandangan sekitar.
Hari
Kedua, Singapura
Setelah
1 jam perjalanan kami tiba di Singapura tepatnya di Harbourfront tempat
berlabuhnya kapal laut cepat. Setelah selesai dengan semua hal yang berhubungan
dengan administrasi kita langsung melihat-lihat singapura, soalnya pelabuhan
Harbourfornt itu bersatu dengan sebuah pusat perbelanjaan (Mall) namanya Vivo
City. Mallnya lumayan besar, di situ kami istirahat sebentar dan foto-foto dulu
di depan Mall, ada air mancurnya. Di Vivo city itu juga langsung terhubung
dengan MRT (Merit Rapid Train) /kereta bawah tanah yang bersih dan cepat. Jadi
kita karena sudah punya bayangan mau tinggal di daerah Bugis kita langsung
menuju MRT. Sebelumnya kita harus beli dulu kartu MRT dengan hari SGD 15.
Setelah
shalat di Masjid Sultan kita makan di Restoran di depan masjid, restoran milik
orang keturunan arab. Kita makan kayaknya kemahalan untuk ukuran backpacker
rata-rata makan di sana sebesar S$ 7, harusnya ukuran backpackeran yang 3-4
dolar singapur. Setelah kenyang kita jalan kaki menuju Mustafa center . Di sana
(Mustafa) mallnya buka 24 jam, kita di sana sampai jam 1 malam. Ada berbagai
macam barang yang dijual mulai dari elektronik sampai dengan sabun mandi. Tapi
Mustafa center itu banyak orang Indianya dan mallnya juga tidak mewah, ya..
Selanjutnya
kami menuju pulau sentosa ada 3 jalan, yang pertama kalau punya mobil pribadi /
naik bus khusus warna orange bisa lewat jembatan, yang kedua adalah cable car
atau kereta gantung (seperti yang ada di TMII) harganya $12 PP atau yang ketiga
yang murah meriah yaitu menggunakan monorail seharga $3 PP. Karena temanya
backpacker kami menggunakan monorail. Untuk menggunakan monorail menuju Sentosa
Island kami harus pergi dulu ke Vivo city (Mall yang nyambung dengan Habour
front tempat berlabuhnya kapal cepat). Pembelian tiketnya ada 2 cara yaitu
mengantri beli ke tiket booth atau mengantri ke mesin otomatis. Jadi di
singapura itu banyak mesin2 yang kita hanya memasukan uang ( koin/kertas) bisa
mengeluarkan makanan/minuman/karcis/kartu prabayar subway. Perjalanan
menggunakan monorail tidak terasa hanya sekitar 5 menit sudah sampai (soalnya
jaraknya deket tinggal menyeberang).
Pemberhentian
di pulau sentosanya kalau tidak salah ada 3 tempat, saya turun di tempat
terakhir yang deket ke pantainya. Setelah turun kita langsung pengen mencoba
naik luge+skyride (gocar tanpa mesin yang hanya mengandalkan gaya gravitasi),
harganya $10 sudah termasuk skyridenya. Jadi sebelum naik luge kita harus naik
dulu ke bukit menggunakan skyride. Di sana kita berfoto-foto ria berjalan
menyusuri pulau itu, selepas itu persiapan kita untuk menuju Johor Bahru
Malaysia. Karena planning kami selanjutnya adalah menginap di Johor, karena di
Johor penginapan jauh lebih murah dibandingkan dengan Singapura. Kami pun mencari
bus yang menuju Johor Bahru, tiketnya murah Cuma SGD 1. Sesampainya di Johor
Bahru waktu menjelang malam, kami menikmati malam dengan berbincang bersama di
sebuah Café di Johor sambil memandang kota Singapura diseberang sana.
Hari
Ke 3, Malaysia
Pada
pagi hari setelah shalat subuh kami pun bergegas mencari bus ke arah Kuala
Lumpur, mengingat jarak tempuhnya 220 KM dan biasanya memakan waktu 8 jam
perjalanan dengan biaya RM 35. Setelah sampai Kuala Lumpur kami mengujungi
Genting Highland yang mirip dengan dufan, Twin Tower dan Putra Jaya pusat
pemerintahan Malaysia. Saya sangat menyarankan untuk mengunjungi Twin Tower
pada malam hari sebab lebih indah pemandangannya.
Genting Highland |
Putra Jaya |
Setelah
puas mengunjungi Batam, Singapura dan Malaysia keesokan harinya kami bersiap
menuju Jakarta Kota tercinta. Sebelum pulang kami berbelanja oleh oleh di
Center Market. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi anda yang ingin
berwisata keluar negeri dengan harga murah.